Oleh Moh. Ghufron Cholid
Orang Madura masih meyakini satu hal, kalau ditanya menikah oleh kiai maka yang perlu dipertimbangkan sebab jika salah menjawab akan berakibat fatal. Bisa jadi semacam kutukan yang tak bisa disangkal.
Berbicara soal ditanya menikah oleh kiai, saya pernah mengalami dan yang bertanya adalah Kiai Idris.
Suatu ketika saya pulang ke rumah dan di luar dugaan, saya dicari oleh Kiai Idris. Tak biasanya saya dicari oleh Kiai dengan sangat serius.
Pihak KOHAR yang bertempat di dekat kediaman kiai disuruh kiai untuk mencari nomer handphone saya dan diminta agar saya cepat menghadap kiai. Peristiwa ini terjadi tahun 2011 yang lalu.
Saya bergegas kembali ke pondok dan bergegas menghadap kiai.
Kamu pulang mau nikah ya? Kok tidak ngundang saya!" Sontak saya kaget. Padahal tujuan saya pulang karena saya hendak dijodohkan dengan putri seorang kiai.
Saya masih dibayangi ketakutan, jika salah menjawab pertanyaan kiai bisa-bisa saya kena tola (semacam kutukan tak akan pernah menikah) jika saya bilang sudah menikah, status saya hanya hendak ditungkan. Lama saya terdiam. Kiai tersenyum dan saya semakin menunduk.
"Pulang mau menikah tak bilang-bilang?" mendengar ucapan kiai saya hanya bisa menunduk, karena memang seorang ustad yang mengabdi di Al-Amien cukup menghadap mudir marhalah dan mudir ma'had untuk meminta persetujuan, diperbolehkan atau tidak untuk pulang, surat yang dibuat mestilah berbahasa Arab dan harus meminta tiga persetujuan ustad yang siap menggantikan tugas di kelas, di kamar dan di yayasan.
Lama saya memikirkan jawaban yang tepat, agar saya tak kena tola kiai. "Teman saya yang akan menikah kiai!" Kiai Idrispun tersenyum.
Benar. Tentu sangat benar yang diucapkan di depan kiai itu benar-benar terjadi. Yang menikah di tahun itu adalah teman seangkatan saya dan saya hanya kebagian menjadi penonton.
Sayapun mulai mengerti mengapa orang Madura sangat sensitf bila ditanya kiai soal pernikahan dan sangat matang menjawab pertanyaan kiai soal pernikahan, karena Orang Madura haqqul yakin perkataan atau pertanyaan itu adalah doa, yang jika salah menyikapi akan berakibat buruk bagi masa depan
Paopale Daya, 7 Maret 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar