Jejak Langkah

Senin, 09 Maret 2020

KH. MOH. IDRIS JAUHARI DAN ALAMAT SENYUM MANIS


Oleh Moh. Ghufron Cholid

Tiap santri tentu punya kenangan istimewa dengan kiainya, kenangan itupun antara satu santri dengan santri lainnya akan berbeda, Kiai Idris dan Alamat Senyum Manis adalah kisah Kiai Idris dan rambut panjang saya.

Rambut panjang adalah kegemaran saya ketika nyantri di Al-Amien, tentu sangat terlihat aneh memiliki rambut panjang di tengah para santri dan para asatidz yang menyukai rambut pendek. Tentu takepas dari gunjingan dan tak lepas dari sorotan yang masuk target untuk diusir dari pondok.

Rambut saya, terbilang rambut yang cepat sekali panjangnya sehingga untuk memotongpun bisa menimbulkan kebosanan di hati. Namun tiap pilihan tentu memiliki resiko yang tak dapat dihindari, inilah yang kerap menjadikan saya target untuk diusir dari pondok baik ketika menjadi santri maupun sudah menjadi ustad.

Biasanya saya diberikan waktu tiga hari untuk memotong rambut jika dalam tiga hari saya tidak memotong rambut maka sanksi yang harus saya terima adalah diusir.

Tiap malam terakhir tenggat saya akan diusir karena rambut panjang, saya didatangi Kiai Idris dalam mimpi. Kiai tidak mengatakan saya mesti mencukur, hanya berucap rambut kamu sudah panjang ya.

Seketika itu juga saya terbangun dan meminta bantuan seorang teman untuk memotong rambut, kadang pula saya memotong rambut saya sendiri dengan tangan sendiri senyampang terlihat pendek. Walhasil saya tak jadi diusir.

Peristiwa semacam ini tidak hanya terjadi sekali bahkan terjadi berkali-kali baik ketika saya menjadi santri, menjadi ustad maupun ketika menjadi alumni. Kalau rambut saya kelewat panjang, biasanya Kiai Idris datang dalam mimpi sekedar menyampaikan rambut saya sudah panjang, yang menjadi isyarat sudah waktunya dipotong sehingga saya kerap mengatakan saya tak mau potong rambut sebab Kiai Idris belum datang dalam mimpi.

Kenangan indah itu membekas sampai sekarang. Paling tidak inilah kenangan yang paling istimewa bagi saya, bila mengisahkan Kiai Idris.

Torjunan, 10 Maret 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar